Konfirmasi
0857 7957 7767
Post Populer
-
Gaharu Jadi Primadona Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, ber...
-
SELAMAT MENANAM POHON GAHARU (AGARWOOD) GAHARU merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, sehingga sangat tepat a...
-
HASIL INOKULASI POHON AQUILARIA MALACCENSIS SAAT DI INOKULASI HASIL SETELAH DI INOKULASI UMUR 3 BULAN
-
Si Emas Hijau membawa anda menjadi Jutawan Bersama PT Borneo Berlian Cemerlang kita lestarikan pohonnya dan tingkatkan incomenya. ...
-
GALLERY SOSIALISASI POHON GAHARU DI SULTENG RAPAT PEMBENTUKAN PERWAKILAN TINGKAT KABUPATEN DAN KECAMATAN SAMBUTAN OLEH BAPAK CAM...
POHON GAHARU (AGARWOOD)
GAHARU merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang
sangat tinggi, sehingga sangat tepat apabila dikembangkan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat Indonesia. Hampir semua bagian pohon gaharu ini dapat
dimanfaatkan untuk bahan baku produk, praktis tidak ada bagian yang terbuang.
Kayu gaharu yang terinfeksi atau disebut gubal mempunyai nilai jual yang sangat
tinggi, sementara gubal gaharu kualitas rendah dapat disuling untuk produksi
minyak dengan harga yang sangat menjanjikan. Daun gaharu dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan teh gaharu. Turunan produk gaharu pun semakin hari semakin
meningkat variasinya, menempatkan pohon gaharu sebagai pohon industri.
Manfaat gaharu diantaranya adalah
pewangi rungan, bahan baku industri parfum ekslusif, bahan baku industri
kosmetika, bahan baku untuk bahan obat (kanker, asmatik, perangsang, dll),
bahan HIO (untuk ritual agama hindu, budha dan Kong Hu Chu), bahan Kohdoh
(jepang), serta daunnya dimanfaatkan untuk teh hijau (agarwood tea). Harga
gubal gaharu bervariasi tergantung grade(kualitas), harga gubal gaharu grade
super di pasar lokal mencapai Rp 25 jt/kg, sedangkan harga terendah Rp 50
ribu/kg untuk kayu gaharu yang tidak mengandung resin sama sekali.
Negara potensial pemakai gaharu
(pengimpor) adalah Saudi Arabia, Kuwait Yaman, United Emirat, Turki, Singapura,
Jepang, dan Amerika. Kebutuhan gaharu dari tahun ke tahun terus meningkat
berbanding lurus dengan harganya. Sementara stok gaharu alam semakin menurun
akibat ditebang terus-menerus tanpa diimbangi penanaman. Kebutuhan gaharu dunia
terus meningkat sehubungan dengan semakin meningkatnya pemanfaatan gaharu
terutama untuk obat-obatan di China. Kebutuhan obat merupakan kebutuhan pokok
umat manusia, yang keberadaanya sangat dibutuhkan manusia.
Indonesia merupakan salah satu
Negara penghasil gaharu terbesar di dunia, namun saat ini potensinya menurun,
bahkan gaharu sudah menjadi jenis yang langka ditemukan. Beberapa jenis pohon
penghasil gaharu sebagian besar termasuk dalam famili Themeleaceae, terutama
dari genus Aquilaria dan Gyrinops, yang dapat menghasilkan gubal gaharu dengan
kualitas terbaik (harga tinggi). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam
penanaman gaharu diperlukan pengetahuan yang memadai dalam bidang silvikultur
(teknik budidaya) dan teknologi untuk mempercepat mendapatkan gubal gaharu
(inokulasi). Tanpa mengetahui kedua masalah tersebut diatas, rasanya sulit
untuk mendapatkan hasil gaharu yang memuaskan. Perlu diketahui bahwa tidak
semua pohon gaharu menghasilkan gubal gaharu, hanya pohon yang terinfeksi
cendawan tertentu saja yang dapat menghasilkan gubal gaharu. Sehingga secara
alami pohon gaharu yang dapat menghasilkan gubal, prosentasenya sangat kecil,
Oleh karena itu diperlukan teknologi inokulasi untuk mempercepat terbentuknya
gubal gaharu. Ayo lestarikan hutan Indonesia demi generasi mendatang.
Apa itu agarwood (gaharu)?
Gaharu adalah sejenis kayu dengan
berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal
dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses
infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp
(Thymelaeaceae).
Harga 1 Batang Pohon Agarwood bisa
mencapai beberapa ribu dollar USD per kilogram, makanya Pohon Ini disebut
sebagai “POHON YANG SANGAT MAHAL DI DUNIA – ”MOST EXPENSIVE TREES IN THE WORLD”
Setelah Penyulingan Harga Minyak
Gaharu Bisa Mencapai Sekitar USD 5,000 ~ USD 10,000/kg dan Setelah Dibuat
Menjadi Cairan Extract Harganya Mampu Mencapai Lebih Dari USD 30,000 atau Rp.
300.000.000,- / Liter.
Manfaat Agarwood
- Aktivitas Kebudayaan - Islam,
Budha, Hindu
- Perayaan Keagamaan - Kebanyakan di
Negara Islam dan Arab
- Wangi Parfum - Wanginya Tahan Lama
Banyak Diminati di Negara Eropa Seperti Daerah Yves Saint Laurent, Zeenat dan
Amourage
- Aroma Terapi - Menyegarkan Tubuh,
Perayaan dan Undangan
- Kecantikan - Sabun, Shampo Yang
Harum Semerbak
- Obat & Kesehatan - Biasa
Digunakan di Pengobatan Tradisional Khususnya Dinegara China dan Jepang
- Koleksi Pribadi - Untuk Ruangan
Besar Khusus Eksklusif
Kebutuhan Agarwood Dunia
Kebutuhan dunia akan agarwood atau
gaharu terus meningkat. Menurut statistik, Indonesia yang pada tahun 1995
menjadi pengexport gaharu yang cukup besar, kini nilai exportnya semakin
menurun.
Mengingat permintaan dunia akan
agarwood yang terus meningkat, maka proyek Pengembangan Agarwood sangat
menguntungkan "Investment for Highest Profit"
Penanganan Bibit Gaharu
Cabutan/Stump
Berikut ini kami sampaikan beberapa
catatan untuk mendukung keberhasilan pemeliharaan bibit gaharu (Aquilaria
malaccensi) yang berasal dari cabutan/stump (pengiriman dari tempat lain) :
Pemeliharaan bibit yang berasal dari
cabutan/stump harus terlebih dahulu dikondisikan dengan penyungkupan.
Pemeliharaan bibit tanpa penyungkupan beresiko kegagalan walaupun bedeng
pemeliharaan telah diletakkan di bawah naungan sekalipun. Ikuti petunjuk teknis
pembuatan sungkup sebagaimana yang kami lampirkan. Sungkup terbuat dari plastic
dan plastic sungkup tersebut dapat diperoleh dari toko peralatan pertanian atau
toko plastic.
Media tanam sebaiknya merupakan
campuran: tanah : kompos : pasir (2:1:1)
Penyiraman pertama harus betul-betul
jenuh air dan penyiraman berikutnya hanya dilakukan jika media tanam terlihat
kering. Dalam penyiraman tersebut dihindari membuka sungkup ukuran besar, cukup
hanya dimasuki selang/lobang kecil.
Peletakan sungkup/bedeng pemeliharaan
harus di bawah naungan tegakan (sebaiknya rindang) sehingga tidak ada sinar
matahari langsung dengan intensitas tinggi dan lama. Paranet/shading net 75%
diperlukan jika naungan tegakan kurang dan sebaiknya diatas sungkup diberikan
lagi jerami/ pelepah daun kelapa/sawit. Periksa jika terjadi kebocoran pada
sungkup.
Hindari membuka-tutup sungkup cukup
sering. Dengan pembuatan sungkup yang tepat, kondisi di dalam sungkup akan
terlihat mengembun dan tidak kering. Jika terlalu sering membuka dan menutup
sungkup bibit beresiko kematian.
Setelah 3-4 minggu, sungkup dibuka
secara bertahap, dilarang membuka sungkup sekaligus. Contoh : hari pertama
dibuka 0,5 meter, hari kedua 1 meter dan seterusnya. Jika dibuka sekaligus
bibit beresiko kematian.
Setelah dikeluarkan dalam sungkup,
bibit dipeliharan dibawah naungan paranet dan sebaiknya juga di bawah tegakan
agar tercipta iklim yang baik bagi pertumbuhan bibit.
CONTOH BIBIT ANAKAN TANPA POLIBAG
SEBELUM di SUNGKUP PLASTIK
CONTOH BIBIT ANAKAN YANG DI KASIH
SUNGKUP PLASTIK
CONTOH BIBIT GAHARU POLIBAG SIAP
TANAM
MEMPERCEPAT PRODUKSI GAHARU DENGAN
TEKNOLOGI INOKULASI
Gaharu merupakan komoditi elit hasil
hutan bukan kayu yang saat ini banyak diminati oleh konsumen baik dalam maupun
luar negeri. Pemanfaatan gaharu sangat bervariasi dari bahan baku pembuatan
dupa, parfum, aroma terapi, sabun, body lotion, hingga bahan obat-obatan
sebagai anti asmatik, anti mikrobia, stimulan kerja syaraf, dan pencernaan.
Akibat dari pola pemanenan dan perdagangan yang masih mengandalkan alam,
beberapa jenis tertentu pohon penghasil gaharu mulai langka dan telah masuk
dalam appendix II CITES.
Mengantisipasi kemungkinan pubahnya
pohon penghasil gaharu jenis-jenis langka sekaligus pemanfaatannya secara
lestari. Badan Litbang Kehutanan melakukan upaya konservasi dan budidaya serta
rekayasa untuk mempercepat produksi gaharu dengan teknologi induksi atau
inokulasi.
Serangkaian penelitian yang
dilakukan Badan Litbang Kehutanan saat ini telah menghasilkan teknik budidaya
pohon penghasil gaharu dengan baik, mulai dari perbenihan, persemaian,
penanaman, hingga pemeliharaannya. Sejumlah isolat jamur pembentuk gaharu hasil
eksplorasi dari berbagai daerah di Indonesia telah teridentifikasi berdasar
ciri morfologis. Penelitian yang dilakukan juga telah menghasilkan empat isolat
jamur pembentuk gaharu yang telah teruji dan mampu membentuk infeksi gaharu
dengan cepat. Inokulasi menggunakan isolat jamur tersebut telah menunjukkan
tanda-tanda keberhasilan hanya dalam waktu satu bulan. Ujicoba telah dilakukan
di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat (Sukabumi dan Darmaga), dan
Banten (Carita).
Secara teknis, garis besar tahapan
rekayasa produksi gaharu dimulai dengan isolasi jamur pembentuk yang diambil
dari pohon penghasil gaharu sesuai jenis dan ekologi sebaran tumbuh pohon yang
dibudidayakan. Isolat tersebut kemudian diidentifikasi berdasar taksonomi dan
morfologi lalu dilakukan proses skrining untuk memastikan bahwa jamur yang
memberikan respon pembentukan gaharu sesuai dengan jenis pohon penghasil gaharu
agar memberikan hasil optimal. Tahap selanjutnya adalah perbanyakan jamur
pembentuk gaharu tadi, kemudian induksi, dan terakhir pemanenan. Untuk saat
ini, produksi gaharu buatan yang dipanen pada umur 1 tahun berada pada kelas
kemedangan dengan harga jual US$ 100 per kilogram.
Di pasaran dalam negeri, kualitas
gaharu dikelompokkan menjadi 6 kelas mutu, yaitu Super (Super King, Super,
Super AB), Tanggung, Kacangan (Kacangan A, B, dan C), Teri (Teri A, B, C, Teri
Kulit A, B), Kemedangan (A, B, C) dan Suloan. Klasifikasi mutu tersebut berbeda
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang membagi mutu gaharu menjadi 3
yaitu Klas Gubal, Kemedangan, dan Klas Abu. Perbedaan klasifikasi tersebut
sering merugikan pencari gaharu karena tidak didasari dengan kriteria yang
jelas.
KEUNGGULAN BELI BIBIT DI PT.BBC
1.Ada sertifikat keaslian bibit
pohon gaharu
2.Ada jaminan dari perusahaan
mengenai penyediaan SERUM untuk proses
INOKULASI
3.Ada jaminan dari perusahaan untuk
pembelian gubal di saat panen
4.Ada sistem sehingga memungkinkan
uang yang di belanjakan untuk beli bibit gaharu bisa kembali ( BALIK MODAL )
sebelum PANEN
5.Jika mengajak orang untuk beli
bibit gaharu di PT.BBC bisa dpt penghasilan tanpa batas
HARGA BIBIT POHON GAHARU
1.Bibit anakan tanpa polibag isi:
110 Pohon Harga Rp.400.000,-
2.Bibit polibag siap tanam isi: 50
Pohon Harga Rp.1.250.000,-
3.Bibit paket investasi isi: 1 Pohon
Harga Rp.500.000,-
4.Serum ( inokulum ) untuk suntik
gaharu 1 liter harga Rp.850.000,-
ANALISA BUDIDAYA GAHARU
Analisa biaya dan keuntungan dari
budidaya pohon penghasil gaharu, pada luasan tanah
240 m2 , jangka waktu 10 tahun.
Dengan jarak tanam 3m X 3m luas tanah
240 m2 (asumsi 12 m X 20 m) cukup
ideal ditanami gaharu sebanyak
25 batang. Berikut ini adalah
perincian biaya dan keuntungan dari
budidaya pohon penghasil gaharu:
1. BIAYA
Biaya sendiri kita bedakan menjadi 3
yaitu:
biaya tahap 1 (pengadaan
bibit,penanaman dan perawatan di tahun pertama),
biaya tahap 2 (perawatan tanaman
pada tahun ke-2 sampai tahun ke-7),
biaya tahap 3 (inokulasi dan
perawatan pasca inokulasi tahun ke-8 sampai tahun ke-10).
a. Biaya tahap 1 :
- pembelian bibit 25 btng @
Rp.15.000 = Rp. 375.000
- pupuk kandang 100 kg @ Rp.500 =
Rp. 50.000
- pestisida (furadan,stiko,dll ) =
Rp. 50.000
- tenaga penanaman = Rp. 200.000
- tenaga perawatan = Rp. 200.000
JUMLAH = Rp. 875.000,-
b. Biaya tahap 2 :
- pupuk kandang = Rp. 300.000
- pupuk pabrik = Rp. 300.000
- pestisida = Rp. 200.000
- tenaga perawatan = Rp. 500.000
- Biaya oprasional = Rp. 1.000.000
JUMLAH = Rp. 2.300.000
c. Biaya tahap 3:
- pembelian fusarium sp 25 botol
@Rp.350.000 = Rp.4.375.000,- ( Subsidi 50% dari Perusahaan)
- tenaga inokulan = Rp. 2.500.000
- tenaga perawatan = Rp. 500.000
- tenaga panen = Rp. 2.500.000
- lilin inokulan = Rp.100.000
JUMLAH = Rp.9.975.000,-
Jumlah a+b+c = Rp.13.150.000,-
2. PENERIMAAN
Dengan asumsi bahwa tingkat
keberhasilan inokulasi adalah 80 %, dari 25 batang
tanaman cuma menghasilkan 20 batang
pohon saja yang bisa dipanen.
Satu batang, pohon gaharu dengan
masa inokulasi 3 tahun menghasilkan rata-rata 2 kg gubal, 5 kg
kemedangan, dan 10 kg abu.
Sehingga total yang dihasilkan dari
20 batang adalah 40 kg gubal, 100 kg kemedangan, dan 200 kg abu.
A. GUBAL 40 KG @ RP.5.000.000,- =
RP. 200.000.000
B. KEMEDANGAN 100 KG @ RP.1.000.000
= RP. 100.000.000
C. ABU 200 KG @ RP.200.000 = RP.
40.000.000
JUMLAH = RP.340.000.000,-
Jumlah penerimaan diatas kami ambil
dari data harga jual gaharu yang paling rendah,sedangkan gubal kualitas super
harga bisa mencapai Rp.25.000.000/Kg
3. KEUNTUNGAN
PENERIMAAN –
BIAYA = RP. 340.000.000- – RP. 13.150.000- = RP. 326.850.000
jadi di rata rata perpohon =
Rp.326.850.000 : 25 = Rp.13.074.000,-
Cari Blog Ini
ID
KBN0002995
KBN0002997
KBN0002998
KBN0002999
KBN0003032
KBN0003033
KBN0003034
Pendaftaran
Paket Silver :
Investasi Rp 500.000 anda mendapatkan 1 pohon gaharu + Sertifikat bukti kepemilikan pohon.
Paket Platinum :
Investasi Rp 5.500.000 anda mendapatkan 20 pohon gaharu + Sertifikat bukti kepemilikan pohon.
Konfirmasi Pendaftaran
Ketik : DAFTAR.
Contoh: DAFTAR.Platinum.Adji Susanto.Jl. Ciseeng No. 12 RT 01/02 Parung - Bogor
kirim ke 085779577767