Konfirmasi
0857 7957 7767
Post Populer
-
Gaharu Jadi Primadona Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, ber...
-
SELAMAT MENANAM POHON GAHARU (AGARWOOD) GAHARU merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, sehingga sangat tepat a...
-
HASIL INOKULASI POHON AQUILARIA MALACCENSIS SAAT DI INOKULASI HASIL SETELAH DI INOKULASI UMUR 3 BULAN
-
Si Emas Hijau membawa anda menjadi Jutawan Bersama PT Borneo Berlian Cemerlang kita lestarikan pohonnya dan tingkatkan incomenya. ...
-
GALLERY SOSIALISASI POHON GAHARU DI SULTENG RAPAT PEMBENTUKAN PERWAKILAN TINGKAT KABUPATEN DAN KECAMATAN SAMBUTAN OLEH BAPAK CAM...
Fusarium yang di inokulasi ke jaringan pohon itu sebenarnya
kuman penyebab penyakit. Oleh karena itu pohon gaharu itu melawan dengan
memproduksi resin bernama fitoaleksin supaya kuman tak menyebar ke jaringan
pohon lain. Seiring waktu, resin itu mengeras di sudut sudut pembuluh xylem dan
floem – organ pohon yang mendistribusikan makanan berwarna kecokelatan,
serta harum bila dibakar.
Mengingat jenis isolate penyakit pembentuk gaharu berbeda beda
sesuai kondisi iklim dan lingkungan, maka penyedia inokulan perlu melakukan
isolasi jenis penyakit yang berprospek memproduksi gaharu. Isolasi ini
dilakukan terhadap tanaman gaharu alam yang berada di dalam kawasan hutan
sekitar daerah pengembangan. Untuk tujuan tersebut, perlu diawali dengan
pengamatan lapangan untuk mempelajari aspek gaharu yang tumbuh alami serta
mengisolasi dan mengidentifikasi jenis penyakit dari pohon yang terserang.
Bahan Inokulan Gaharu (Fusarium sp)
Agar berhasil mengembangkan inokulan pembentuk gaharu,
diperlukan teknik tertentu. Untuk hal ini, sangat diperlukan peran dari
pemerintah daerah instansi atau lembaga terkait, perguruan tinggi, dan investor
atau pengusaha swasta didaerah setempat sebagai pelaku produksi inokulan.
Adapun tahapan teknik pengembangan inokulan sebagai berikut:
• Pilih pohon gaharu alami yang sudah terinfeksi mikroba
penyakit pembentuk gaharu.
• Ambil potongan cabang atau kupasan batang pohon gaharu
terpilih. Potongan cabang atau kupasan batang ini disebut “ Preparat ”.
• Bawa preparat tersebut ke Laboratorium dan upayakan agar suhu
dan kelembapan nya tetap terjaga dengan cara dimasukkan dalam kotak es.
• Kembangkan spora dari preparat cabang dan atau batang tersebut
di dalam media agar untuk diidentifikasi jenis mikrobanya sebagai biakan murni.
• Kembangkan spora dan miselium biakan murni tersebut kedalam
media padat seperti serbuk gergaji pohon gaharu atau dalam media cair ang telah
berisi unsur makro dan mikro sebagai energi hidup.
• Masukkan media spora kedalam incubator pembiakan dan
kondisikan suhu dan kelembapan incubator pembiakan tersebut pada keadaan
optimal, yaitu suhu 24 – 32C dan kelembapan 80%. Biarkan
sekitar 1 – 2 bulan.
• Tempatkan spora yang sdah dibiakkan tersebut kedalam wadah
berupa botol kaca, botol plastic, atau botol infuse bekas.
• Simpan botol dalam freezer incubator. Inokulan ini sudah siap
diinokulasikan ke tanaman gaharu. Teknik inokulasi dengan inokulan terhadap
pohon gaharu berbeda beda sesuai dengan bentuk inokulannya. Pada pelaksanaan
penginokulasian terhadap pohon gaharu ini, harus diperhatikan umur dan diameter
batangnya. Batas minimal suatu pohon dapat di inokulasi ditandai dengan pohon
yang mulai berbunga. Biasanya umur tanaman tersebut sekitar 4 – 5 tahun atau diameter batang sudah mencapai 8 – 10 cm. Berikut diulas teknik inokulasi menggunakan inokulan
padat dan cair.
Inokulasi dengan inokulan padat.
Teknik inokulasi pohon gaharu menggunakan inokulan padat
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
• Buat lubang pada batang kayu gaharu dengan menggunakan bor.
Diameter lubang bor sekitar 0,8 – 10 mm.
Kedalaman optimal pemboran ini perlu disesuaikan dengan ukuran diameter batang,
biasanya sekitar 5 cm. Setiap batang dibuatkan banyak lubang dengan jarak antar
lubang bor sekitar 20 cm.
• Bersihkan tangan pelaku inokulasi dengan air hingga bersih dan
dibilas dengan alcohol sebelum pelaksanaan inokulasi.
• Masukkan inokulasi padat ke setiap lubang. Jumlah inokulan
disesuaikan dengan kedalaman lubang. Sebagai patokan, pemasukan ini dilakukan
hingga lubang terisi penuh dengan inokulan. Agar pemasukan menjadi mudah,
gunakan potongan kayu atau bamboo yang ukurannya sesuai dengan ukuran diameter
lubang.
• Tutup setiap lubang yang sudah diberi inokulan untuk
mnghindari masuknya air ke dalam lubang. Penutupan lubang ini dilakukan dengan
pasak kayu gaharu. Penutupan pun dapat dilakukan dengan “lili malam”
Membuat lubang untuk memmasukkan inokulan
Inokulasi dengan inokulan cair.
Teknik inokulasi menggunakan inokulan cair dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut:
• Lakukan pengeboran pada pangkal batang pohon dengan posisi
miring kebawah. Kedalaman pemboran disesuaikan dengan diameter batang pohon,
biasanya 1/3 diameter batang. Sementara mata bor yang digunakan berukuran sama
dengan selang infus sekitar 0,5 cm. Selang infuse tersebut biasanya sudah
disediakan produsen inokulan pada saat pembelian inokulan. Namun, bila belum
tersedia, selang infuse dapat disediakan sendiri oleh petani.
• Masukkan selang infus yang ada pada botol inokulan cair
kedalam lubang.
• Atur besarnya aliran inokulan cair tersebut. Hentikan aliran
infuse bila cairan inokulan sudah keluar dari lubang.
• Tutup bagian tepi disekitar selang infuse dengan menggunakan
“lilin malam”.
• Ulangi pengaturan aliran masuknya cairan infuse kedalam lubang
setiap 1 – 2 hari, tergantung keadaan cairan dalam lubang. Pengaturan
aliran dilakukan bila lubang sudah tidak terdapat lagi cairan inokulasi.
• Laksanakan penginokulasian ini hingga inokulan cair didalam
botol infuse tersebut habis. Penginokulasian diulang kembali dengan botol
inokulasi baru, bila belum ada tanda tanda kematian fisik dan fisiologis.
Di sadur dari buku:
Budidaya Gaharu karya Yana Sumarna
2002.
Potensi dan peluang bisnis tanaman
Gaharu di Asahan
Karya Mujiono 2008.
Berikut Artikel Majalah TRUBUS ,
majalah Agrobisnis no, 1 di Indonesia mengenai teori terbentuknya Gubal Gaharu
:
Gubal terbentuk karena rangsangan dari mikroba yang masuk ke
jaringan tanaman,’ kata Dr Ir Mucharromah, MSc, peneliti gaharu dari
Universitas Bengkulu. Mikroba-berupa cendawan atau bakteri-masuk melalui luka.
Luka bisa disebabkan karena pengeboran, penggergajian, bahan cabang patah, atau
kulit terkelupas.
Di Kelurahan Sidomulyo, Bengkulu, Jasmi Syafaruddin punya 5
pohon. Gara-gara Jasmi membakar sampah di dekat situ, kulit 2 tanaman
terkelupas. Dalam posisi telanjang seperti itu diduga fusarium datang
menyerang. Dua pohon berumur 5 tahun itu sekarang sudah bergubal. Abdulqodir
Hadi Mustofa Habibullah di Jambi mencoba mengebor secara vertikal. Mata bor ¾
inci dibenamkan sedalam 1-3 m. Lalu minimal 10 botol inokulan fusarium
bervolume 600 cc dikucurkan. Dari proses itu Habib mulai menuai gaharu.
Ketika mikroba masuk jaringan tanaman, ia dianggap sebagai benda
asing. Makanya tanaman merespon dengan mengeluarkan penangkal. Tri
Mulyaningsih, MSi, ahli gaharu dari Universitas Mataram menyebut zat imun itu
fitoalexin. Bentuknya berupa resin beraroma yang diproduksi oleh alkaloid sel.
Resin berwarna cokelat itu melindungi sel-sel tanaman dari serangan mikroba.
‘Ia membentengi sel dari serangan mikroba,’ kata Mucharromah. Resin melokalisir
kerusakan akibat serangan mikroba supaya luka tidak meluas ke jaringan lain.
Deposit resin-pada jaringan hidup-yang terus menumpuk berujung pada
terbentuknya gaharu.
Proses memasukkan cendawan fusarium sp kedalam pohon gaharu yang
telah di bor
Salah satu ciri yang dapat dijadikan indikator tajuk tanaman
menguning dan rontok, pada batang atau cabang terjadi pembengkakan, pelekukan,
atau penebalan. Namun, ketika mikroba terlalu perkasa, gubal urung terbentuk.
Tanaman bisa mati-minimal batang busuk-karena kalah kuat melawan keganasan si
penyusup. Jika respon tanaman terlalu kuat, gubal yang sempat terbentuk akan
menghilang.
Penyebab harum
Kejadian itu lantaran, ‘Respon setiap jenis tanaman terhadap
infeksi mikroba berbeda-beda,’ lanjut Mucharromah. Oleh karena itu mesti ada
‘kecocokan’ antara jenis tanaman penghasil gaharu dengan mikroba inokulannya.
Yang dipercaya sebagai inokulan utama di alam adalah Fusarium sp.
Penelitian doktor patologi tanaman dari Universitas Kentucky,
Amerika Serikat, itu menunjukkan di Bengkulu F. cylindriscorpum dan F. oxysporum
paling top ‘mengundang’ gubal pada A. malaccensis.
Pada proses inokulasi buatan, ‘Sukses-tidaknya pembentukan
gaharu bisa diketahui sejak hari ke-5 pascainokulasi,’ kata Ir Hartal MP, juga
peneliti gaharu dari Universitas Bengkulu. Pada bagian yang terbentuk gaharu
terlihat kayu berubah warna menjadi kecokelatan. Perkara terbentuknya aroma
harum gaharu, itu karena resin yang dihasilkan oleh alkaloid sel berupa
oleoresin dengan kandungan fitokimia sesquiterpene.
Cari Blog Ini
ID
KBN0002995
KBN0002997
KBN0002998
KBN0002999
KBN0003032
KBN0003033
KBN0003034
Pendaftaran
Paket Silver :
Investasi Rp 500.000 anda mendapatkan 1 pohon gaharu + Sertifikat bukti kepemilikan pohon.
Paket Platinum :
Investasi Rp 5.500.000 anda mendapatkan 20 pohon gaharu + Sertifikat bukti kepemilikan pohon.
Konfirmasi Pendaftaran
Ketik : DAFTAR.
Contoh: DAFTAR.Platinum.Adji Susanto.Jl. Ciseeng No. 12 RT 01/02 Parung - Bogor
kirim ke 085779577767